Sunday, April 28, 2019

Ney's Gallery


Assalamu'alaikum. Annyeonghaseyo.
Selamat datang di salah satu rumah online saya, semoga betah, ya. Saya pemula dan masih harus terus belajar, jika teman-teman ingin mengkritik atau memberi saran, saya terima dengan lapang dada.
Blog ini saya kelola sendiri dengan waktu luang yang sempit. Di sini niche-nya adalah kegiatan yang biasa saya lakukan. Seperti review yang saya tonton, baca, dan sharing beberapa hal lainnya.

For knowing me more:
Momijigarii99@gmail.com
Klik -> Momijigarii 



See you


[REVIEW] Film Midnight Sun: Perjalanan Cinta yang Sederhana

Warning!
(Artikel bisa saja mengandung sedikit bocoran)



Sinopsis Film by Haruna Gallery:
Kisahnya sangat sederhana. Katie Price (Bella Thorne) menderita penyakit yang tak biasa. Sehingga ia sangat diharamkan untuk bersentuhan langsung dengan sinar matahari. Sehari-hari ia hanya menghabiskan waktu di rumah, memperhatikan orang berlalu lalang melalui kaca jendela, bermain gitar, ataupun bernyanyi. Malam hari adalah waktu yang membahagiakan bagi Katie, sebab ia dapat menghirup udara dengan bebas tanpa takut akan sinar matahari yang menjadi pantangannya. 
Pada malam ketika ia keluar, ia bertemu dengan Charlie (Patrick Schwarzenegger). Melalui pertemuan yang tidak biasa itu, akhirnya Katie dan Charlie menjalani hubungan yang serius. Namun, hubungan romansa mereka tidak dapat berjalan mulus. Berbagai cobaan harus mereka jalani, terutama untuk penyakit Katie.

Review Film:
Hai! Ini pertama kalinya saya nge-review film.  Sekarang, blog saya juga akan diramaikan dengan beberapa review. Ada seputar buku yang saya baca, film yang saya tonton ataupun drama korea yang sudah menjadi makanan favorite, hehe. Saya memang hobby nonton sejak dulu, tetapi tidak ada pikiran untuk  ngereview semua film yang telah saya tonton. Namun kali ini, semoga konsisten, dan saya sering update, ya.

Sebenarnya film  ini sudah ada sejak setahun yang lalu, namun tak masalah bukan, jika saya tetap mereview-nya? Soalnya saya kurang up to date, hihi.
Midnight Sun adalah film bergenre romantis Amerika Serikat yang disutradarai oleh Scott Speer. Film ini dibintangi oleh Bella Thorne as Katie Price dan Patrick Schwarzenegger as Charlie. Setelah saya cari tahu, ternyata film ini remake dari salah satu film jepang yang berjudul, "Taiyo No Uta" dan diproduksi pada tahun 2006.
Walaupun adaptasi dari film jepang, namun film Midnight Sun tak kalah bagus. Akting para aktornya patut diacungi jempol, akting yang ciamik membuat saya betah dan memilih untuk melanjutkan menonton, ya walaupun memang kisah mereka sangat klasik.

Katie pengidap penyakit langka yang mengharuskan dirinya untuk selalu berada di rumah. Pantangannya adalah sinar matahari, ia sangat menghindari sinar matahari karena hal itu dapat mengakibatkan penyakitnya jadi bertambah parah. Pertemuannya dengan Charlie merupakan awal dari cerita perintaan mereka. Katie yang sedang bernyanyi pada saat itu menjadi daya tarik Charlie ketika di stasiun. Charlie mengajak Katie berkenalan, namun balasan gugup dari katie yang menjadi jawaban atas pertemuan mereka, dan pada akhirnya seperti yang kita tebak. Mereka bertemu lagi dan dan menjalanin hubungan serius.

Bagi penyuka romance seperti saya, saya kira ceritanya teralu datar dan kurang bergelombang. Konfliknya juga tidak menguras emosi seperti film yang saya tonton pada umumnya. Saya tidak memukul rata semua film romance yang saya tonton, tetapi setidaknya setiap film memberikan kesan pada penontonnya, dan di film ini feel saya terlalu datar.
Untuk penonton film ini, saya sarankan sudah berumur 17+ ataupun menghimbau untuk tidak ditonton dengan keluarga, ya karena ini bukan film 'keluarga' yang saya sarankan. Terlalu banyak adegan yang membuat saya mati rasa dan aneh. Saya hampir menghabiskan waktu untuk membuang muka karena i dont know what i feel.
So, over all film ini dapat direkomendasikan buat kamu yang suka film dengan premis biasa. Walaupun datar dan sudah ketebak, tetapi perjalanan kisah mereka cukup buat hati miris lho di ending! Buat yang belum nonton, yuk tonton!

Rate 3 of 5 stars (3/5)

Thursday, April 4, 2019

Sumber-sumber Sekunder Informasi Sosial Humaniora

Sumber-sumber Sekunder Informasi Sosial Humaniora
Oleh: Neo Astrid Tiffany

Sumber-sumber ini berisi informasi yang berasal dari sumber primer dan disusun menurut sistem dan cara tertentu. Sumber-sumber ini merupakan pengetahuan yang diolah kembali atau dikemas ulang dalam bentuk yang lebih mudah diakses dan diserap. Sumber-sumber ini lebih mudah daripada sumber-sumber primer dan lebih mudah digunakan, yaitu:

1. Bahan rujukan, misalnya;

a) Ensiklopedia
   Menurut KBBI  (2015) ensiklopedia adalah buku atau serangkaian buku yang menghimpun keterangan atau uraian tertentu atas berbagai hal dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan, yang disusun menurut abjad atau lingkungan ilmu.
Sementara itu menurut Bobb (2001: 433) ensiklopedia adalah informasi yang lebih luas tentang beragam topik yang tersusun secara abjad.
Ensiklopedia menjadi buku rujukan yang sering kali digunakan sebagai sarana menjelaskan makna suatu istilah atau suatu tema secara lebih rinci dibandingkan dengan menggunakan kamus.


Gambar terkait
Buku Ensiklopedi
Ensiklopedi salah satu rujukan yang menjelaskan tentang pengetahuan sesuai dengan abjad.

b) Kamus
    Bobb (2001: 409) mendefinisikan kamus adalah buku yang merekam suatu kata atau ungkapan, mengarahkan bagaimana sebenarnya suatu kata (bahasa) itu digunakan. 
Sedangkan menurut KBBI (2015) kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan makna, pemakaian atau terjemahannya, karena setiap kamus memuat kumpulan istilah atau nama yang disusun menurut abjad beserta penjelasannya tentang makna pemakaiannya.
Kamus biasa digunakan oleh seseorang yang membutuhkan makna suatu kata atau istilah. Kamusmemuat pengertian yang lebih ringkas, tanpa ada penjelasan yang detail sebagaimana ensiklopedia.
Hasil gambar untuk kamus besar bahasa indonesia
KBBI

c) Buku pegangan (Handbook)
    KBBI (2015) mendefinisikan bahwa buku pegangan itu sama dengan buku pedoman, yaitu yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan sesuatu: buku acuan. Kalau menurut saya handbook seperti buku panduan yang memuat suatu objek tertentu atau lebih terfokus.
Hasil gambar untuk handbook adalah
Mungkin seperti ini bukunya, terkhusus.

2. Monograf
   Kemala Publisher (2015) mendeskripsikan bahwa monograf merupakan sebutan kain untuk buku, dan digunakan untuk membedakan terbitan tersebut dengan terbitan berseri. Monograf berisi satu topik atau sejumlah topik (subjek) yang berkaitan, dan biasanya ditulisa untuk orang. 
Selain itu, monograf merupakan terbitan tunggal yang selesai dalam satu jilid dan tidak berkelanjutan. Dalam ilmu perpustakaan, definisi monograf adalah terbitan yang bukan terbitan berseri yang lengkap dalam satu volume atau sejumlah volume yang sudah ditentukan sebelumnya.
Monograf dikategorikan sebagai sumber sekunder dengan asumsi bahwa naskah yang dimuat di dalamnya merupakan rangkaian sitasi-sitasi dari berbagai sumber primer yang digunakan sebagai referensi untuk membahas topik tertentu.

Hasil gambar untuk monograf


3. Buku Teks
    Secara definisi buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud dan tujuan-tujuan tertentu, dilenkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu pembelajaran. 

Hasil gambar untuk buku teks


DAFTAR PUSTAKA

Suwarno, Wiji. 2016. Organisasi Informasi Perpustakaan (Pendekatan Teori dan Praktik). Jakarta: Rajawali Pers.

Wednesday, April 3, 2019

Mengenal Layanan Sirkulasi pada Ilmu Perpustakaan


Oleh: Neo Astrid Tiffany

Perpustakaan ialah wadah yang dibutuhkan oleh siapa saja. Baik untuk umum maupun para pelajar, karena pada dasarnya perpustakaan merupakan tempat belajar-mengajar yang digariskan pemerintah untuk para generasi. Adapun perbedaan para pemakai terlihat dari lembaganya, jika perpustakaan umum itu berarti dapat dikunjungi oleh siapa saja, bapak-bapak, ibu-ibu ataupun siswa-siswi sangat dihalalkan untuk berkunjung karena ‘umum’ untuk merujuk ke siapa saja. Lalu jika perpustakaan di bawah instansi, berarti perpustakaan tersebut dinaungi oleh lembaga dan setiap lembaga pasti punya peraturan yang berbeda, seperti perpustakaan sekolah ataupun perguruan tinggi, tentu para penggunanya siswa/i yang berada di sekolah ataupun perguruan tinggi tersebut.
Layanan sirkulasi adalah salah satu layanan yang disediakan oleh perpustakaan untuk melayani pemustaka. Hal ini mencangkup peminjaman, pengembalian serta perpanjangan masa jika sekiranya belum ingin mengembalikan buku tersebut. Layanan ini pasti terdengar sangat asing oleh masyarakat awam karena tidak semua yang mengerti ataupun hanya sekedar tahu mengenai ini. Namun tanpa disadari, saat kita ke perpustakaan dan meminjam buku ataupun memulangkannya, kita telah melakukan tatap muka dengan layanan sirkulasi. Baiklah saya akan sedikit menjelaskan pengertian dari pelayanan sirkulasi ini sendiri serta menjelaskan fungsi dan tujuan layanan sirkulasi bagi pengguna perpustakaan.


  • Pengertian Layanan Sirkulasi
Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris, “circullation” yang memiliki arti perputaran, peredaran (Ibrahim, 2000: 4). Jika dikaitkan dengan perpustakaan, pelayanan sirkulasi adalah pelayanan yang menyangkut peredaran bahan pustaka pada sebuah perpustakaan. Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan kerja yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan dalam proses pinjam dan pengembalian bahan pustaka (Sulistyo, 1993: 257).  Dapat disimpulkan jika sebuah perpustakaan  memang memberikan jasa ataupun layanan tersebut pada setiap pengguna untuk memudahkan dalam peminjaman buku tanpa merusak citra perpustakaan.
Pelayanan sirkulasi juga mempunya tata tertib, seperti peraturan penggunaan bahan pustaka, macam-macam bahan pustaka yang boleh serta tidak boleh dipinjam, jangka waktu peminjaman, pengguna akan dikenakan denda jika terlambat memulangkan buku, merusak ataupun menghilangkannya, dan yang terakhir info seputar jam buka perpustakaan. Jadi, layanan sirkulasi tentu punya jam istirahat, ya, karena petugasnya juga manusia biasa, hehe.

  • Fungsi Layanan Sirkulasi
Menurut Sulistyo Basuki (1993: 257-259) fungsi sirkulasi adalah sebagai berikut:
  1. Mengawasi pintu masuk dan keluar. Petugas sirkulasi harus mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan.
  2. Pendaftaran anggota, perpanjangan anggota dan penggunduran diri anggota perpustakaan, maka dia harus mengisi formulir keanggotaan terlebih dahulu untuk memenuhi syarat. Setelah selesai mengisi, formulir diberikan pada petugas sirkulasi.
  3. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu peminjaman.
  4. Menarik denda bagi setiap buku yang telat dikembalikan.
  5. Menggeluarkan surat peringatan bagi setiap buku yang belum dikembalikan.
  6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya bagi buku yang hilang atau rusak. Jika buku tersbut hilang, pengguna diminta pertanggungjawaban untuk mengganti buku tersebut namun jika tidak dapat diganti maka pengguna wajib membayar buku tersebut dengan harga yang sama.


  • Tujuan Layanan Sirkulasi 

Tujuan sirkulasi pastinya untuk mempermudah para pengguna dalam meminjam koleksi perpustakaan serta memiliki feedback yang sama pada perpustakaan agar lebih terkontrol dan mengetahui siapa saja yang meminjam buku tersebut.


DAFTAR PUSTAKA
Rahmah, Elva. 2018. Akses Dan Layanan Perpustakaan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Prenadamedia Group



Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas  mata kuliah Layanan Sirkulasi. Semoga bermanfaat :)


Hello Perkenalkan

Saya biasa dipanggil Ney. Salah satu pelajar dari Medan, Sumut. Suka membaca dan terkadang menulis untuk mengisi waktu kosong. Semoga blog ini bisa berguna buat para pengunjung yang singgah. Terima kasih :)

contact me: momijigarii99@gmail.com