Thursday, June 13, 2019

Insto Dry Eyes Sahabat si Kutu Buku


Memiliki waktu luang untuk membaca adalah anugerah untuk pecinta buku, saya salah satunya. Setelah seharian disibukkan dengan berbagai aktivitas, kuliah, bikin tugas, beres-beres kamar kos dan segudang aktivitas lain, bisa leyeh-leyeh sambil baca novel favorit sebelum tidur jadi salah satu healing activity yang TOP banget.


Namanya juga baca novel, pastinya cari posisi yang paling enak supaya baca novelnya makin menjiwai. Cara saya untuk mendapatkan posisi enak itu sambil tiduran, lampu diredupkan dan pasang kipas angin. Mantap sekali!
Tapi di balik kenikmatan yang hakiki itu saya sering merasa ada yang enggak beres dengan mata, agak sepet dan seperti  agak kabur pandangannya. Sempat berpikir kalau mata saya kena rabun jauh akibat baca di tempat gelap, tapi setelah saya tiduran sebentar dan berhenti baca, mata saya terasa baikan lagi.
Setelah tanya-tanya sama kakak sepupu, rupanya mata sepet yang saya rasakan itu karena mata saya lelah dan mata lelah ini adalah salah satu gejala mata kering. Ternyata mata bisa lelah karena terlalu lama membaca, di ruangan dengan cahaya yang buruk, sambil tiduran pula. Jadi ibaratnya mata kita itu bekerja keras untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata, sekaligus menangkap tulisan yang akan diterjemahkan di otak. Ditambah lagi kipas angin dengan udaranya yang bikin mata terasa kering.
Aduh, kasihan banget mata saya. Huhu.


Macam-Macam Penyebab Mata Kering
Karena penasaran, akhirnya saya cari tahu lagi deh tentang si mata kering ini, dan ternyata ada banyak banget penyebab mata kering yang sering saya lakukan. Misalnya saja :
-          Membaca terlalu lama
-          Terlalu asyik main HP sampai berjam-jam
-          Nonton TV atau nonton film di laptop dengan kondisi lampu remang
-          Layar HP/laptop full brightness
-          Kurang tidur
-          Terlalu lama di ruangan AC/di depan kipas angin
-          Pakai hair dryer
-          Terkena asap kendaraan dan polusi udara serta masih banyak lagi
Semuanya aktivitas harian banget, ya? Ternyata bisa membuat mata kita jadi bermasalah. Padahal terlihat sepele, tapi efeknya buruk untuk kesehatan mata. Jika gejala mata kering dibiarkan, maka bisa menimbulkan masalah besar untuk mata, misalnya saja rabun dan juga kebutaan.
Gejala Mata Kering yang Sering Disepelekan
Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, gejala mata kering yang dianggap sepele bisa berakibat rabun, bahkan kebutaan. Karena mata tak mampu melubrikasi bola mata dengan baik, akhirnya mata jadi kekeringan dan muncul luka-luka di permukaan bola mata. Selain itu bakteri dan debu yang masuk ke dalam mata tak bisa dibilas dan terbuang dengan baik, melainkan malah terjebak di luka-luka tersebut.
Nah, gejala mata kering yang sering disepelekan adalah :
1.      Mata Sepet. Ini adalah gejala mata kering yang saya rasakan, mata sepet seakan ada sesuatu yang mengganjal di mata, mata terasa kering dan rasanya ingin digosok-gosok terus supaya sepetnya hilang. Tapi bukannya hilang, mata malah terasa perih dan merah.
2.      Mata Pegel. Saat mata terlalu lelah, biasanya terasa seperti menegang dan bola mata seakan mau keluar. Biasanya terjadi kalau terlalu lama menatap layar monitor, TV maupun layar HP. Mata pegel bisa bikin mual dan muntah juga karena rasa tak nyaman pada mata.
3.      Mata Perih. Mata perih terjadi karena ada luka di bola mata, atau karena ada debu halus yang terjebak di mata dan melukai mata.
Sepele banget, kan? Padahal efeknya ngeri banget!
Supaya bisa mengatasi gejala mata kering dengan cepat dan aman, saya sih percaya dengan Insto Dry Eyes. Bukannya tanpa alasan, ya! Karena Insto Dry Eyes ini bukan sembarangan tetes mata, Insto Dry Eyes mengandung Hydroxyproptyl methylcellulose yang merupakan kandungan aktif dan mampu mengatasi kekeringan di mata kita, melumasinya dengan baik seperti air mata asli yang dihasilkan kelenjar di sekitar mata. Plus, bisa membunuh bakteri yang masuk ke dalam mata kita juga, lho!

Itulah kenapa saya jadi sedia Insto Dry Eyes di kostan, jadi tiap kali mata lelah mulai melanda, langsung deh teteskan Insto. Ah ya, selain selalu sedia Insto Dry Eyes, saya juga membiasakan diri supaya enggak baca buku sambil tiduran dan di bawah lampu remang-remang. Seenggaknya pencahayaan di dalam ruangan harus cukup, perbanyak minum, makan makanan yang menjaga kesehatan mata dan rajin senam mata juga supaya terhindar dari gejala mata kering.

Tuesday, June 11, 2019

Sistem Self Service di Perpustakaan STIKOM Surabaya


Sistem Self Service di Perpustakaan STIKOM Surabaya
Neo Astrid Tiffany (0601173074)
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan



Abstrak
Jika membahas tentang layanan sirkulasi, yang terlintas dalam benak kita pasti tentang peminjaman, pengembelian ataupun perpanjangan koleksi pada perpustakaan. Tak lari dari pembahasan, artikel ini memuat tentang layanan sirkulasi yang sudah berteknologi self service di perpustakaan STIKOM Surabaya. Self service sendiri merupakan teknologi yang ada di perpustakaan sebagai upaya layanan pemustaka mandiri. Self service sudah tidak asing lagi di dengar, bahkan banyak perpustakaan yang sudah menerapkan sistem ini.
Kata kunci: layanan sirkulasi, self service.

PENDAHULUAN
Perpustakaan sebagai salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa, menjadikan tempat yang menyenangkan bagi semua pengguna jasa informasi. Dengan memposisikan intuisi dengan sumber pembelajaran, perpustakaan merupakan kekuatan untuk mencapai posisi yang strategis dan berfungsi sebagai agen perubahan sosial yang meningkatkan kualitas kehiduapan dengan memenuhi kebutuhan informasi masyarakat (Narmiyanti, 2007:10)



PEMBAHASAN 

A. Seputar perpustakaan STIKOM Surabaya

Perpustakaan Insitut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya didirikan bersama dengan organisasi induknya yaitu Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Ilmu Komputer Surabaya (STIKOM Surabaya) pada tanggal 30 April 1983 berdasarkan SK Yayasan Putra Bhakti No. 01/ KPT/ PB/ III? 1983. Pada awal mula berdiri nama yang digunakan adalah AKIS (Akademi Manajemen Informatika & Komputer Surabaya) dan berlokasi Jl. Kelintang Baru XIV/ 2 Surabaya.
Tanggal 20 maret 1986 AKIS kemudian berkembang menjadi Sekolah Tinggi berdasarkan SK Yayasan Putra Bhakti No. 07/ KPT/ PB/ 03/ 86. Nama AKIS berubah menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya dengan perpustakaannya kemudian pindah ke gedun SIER Jl. Rungkut Industri I/ 1 Surabaya pada tahun1987. Perkembangan terus dilakukan sampai pada tahun 1999 STIKOM Surabaya  telah memiliki gedung dengan 9 lantai di Jl. Raya Kedung Baruk No 98 Surabaya.
Perkembangan dunia pendidikan yang semakin meningkat dirasa perlu untuk melakukan pengembangan secara berkelanjutan. Pada tanggal 2 oktober 2014 berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia No. 378/ E/ O/ 2014 tanggal 4 september 2014. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya (STIKOM Surabaya) resmi berubah menjadi institut dengan nama Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya, dengan demikian nama perpustakaan juga mengikuti nama organisasi induknya yaitu Perpustakaan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.
Bertambahnya jumlah koleksi perpustakaan dan jumlah masyarakat akademik Stikom Surabaya selanjutnya dirasa perlu untuk melakukan pengembangan terhadap ruang perpustakaan sehingga dapat menampung seluruh koleksi serta memberikan ruang untuk pemustaka melakukan kegiatan pembelajaran, penelitian dan interaksi sosial.

B. Penerapan Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) di Perpustakaan Stikom Surabaya

Saat ini seluruh warga Stikom memiliki kartu identitas berbasis RFID. Kartu identitas ini dapat digunakan untuk menggunakan fasilitas dan layanan yang ada di kampus Stikom Surabaya, seperti membuka gerbang parkir, membeli minuman, dan presensi di kelas. Seiring dengan penggunaan RFID pada setiap layanan di Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya, Perpustakaan juga telah memanfaatkan RFID pada beberapa layanannya. Kartu identitas Stikom berbasis RFID juga digunakan untuk melakukan transaksi peminjaman, pengembalian, dan pembayaran denda keterlambatan pengembalian pinjaman koleksi di perpustakaan. Pinjaman koleksi dapat dilakukan pada Komputer Sirkulasi Mandiri dengan melakukan tapping kartu pada RFID Reader yang tersedia untuk membuka aplikasi pinjaman koleksi.

PENUTUP
Layanan sirkulasi merupakan layanan yang diberikan oleh perpustakaan Institut bagi anggota langsung untuk melayani transaksi peminjaman, pengembalian, perpanjangan dan pemesanan koleksi bahan pustaka. Layanan ini hanya diberikan pada anggota langsung Perpustakaan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. Sejak tanggal 16 Februari 2009, khusus untuk mahasiwa aktif, staff dan dosen yang ingin meminjam koleksi disediakan layanan self-service yang dinamakan peminjaman mandiri.
Sumber: Perpustakaan Stikom Surabaya

Hello Perkenalkan

Saya biasa dipanggil Ney. Salah satu pelajar dari Medan, Sumut. Suka membaca dan terkadang menulis untuk mengisi waktu kosong. Semoga blog ini bisa berguna buat para pengunjung yang singgah. Terima kasih :)

contact me: momijigarii99@gmail.com