Wednesday, September 4, 2019

[Book Review] Aroma Karsa- Dee Lestari


Sinopsis:

Dari sebuah lontar kuno, Raras Prayagung mengetahui bahwa Puspa Karsa yang dikenalnya sebagai dongeng, ternyata tanaman sungguhan yang tersembunyi ditempat rahasia.

Obsesi Raras memburu Puspa Karsa, bunga sakti yang konon mampu mengendalikan kehendak dan cuma bisa diidentifikasi melalui aroma, mempertemukannya dengan Jati Wesi.

Jati memiliki penciuman luar biasa. Di TPA Bantar Gebang, tempatnya tumbuh besar, ia dijuluki si Hidung Tikus. Dari berbagai pekerjaan yang dilakoninya untuk bertahan hidup, satu yang paling Jati banggakan, yakni meracik parfum.

Kemampuan Jati memikat Raras. Bukan hanya memperkerjakan Jati di perusahaannya, raras ikut mengundang Jati masuk ke dalam kehidupan pribadinya. Bertemulah Jati dengan Tanaya Suma, anak tunggal Raras, yang memiliki kemampuan serupa dengannya.

Semakin jauh Jati terlibat dengan keluarga Prayagung dan Puspa Karsa, semakin banyak misteri yang ia temukan, tentang dirinya dan masa lalu yang tak pernah ia tahu.


Review:
Jati Wesi bertahan hidup di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Bantar Gebang, bekerja sebagai peracik parfum di Attarwala dan beberapa pekerjaan sampingan lainnya. Satu yang Jati banggakan, yaitu keistimewaan hidungnya. Hidungnya dijuluki dengan ‘Hidung Tikus’ karena dapat mengendus sesuatu yang tidak dapat diendus oleh manusia lain. Ya, dia dapat membaui apapun, mayat, bangkai tikus, janin akibat aborsi, ketiak manusia, dan hal-hal semacamnya.

Bekerja sebagai peracik parfum menjadi suatu hal yang membahagiakan untuk Jati, dia dapat bereksperimen sesuka hati, menciptakan inovasi baru dan banyak menarik para pelanggan dengan aroma-aroma parfum yang mereka sukai. Namun, ternyata hidup Jati tidak semulus pantat bayi. Dia harus terlibat skandal dengan perusahaan parfum lain, yakni Kemara. Kemara dipegang kendali oleh Raras Prayagung, wanita ambisius yang memiliki anak tunggal bernama Tanaya Suma.

Pertemuan Jati, Raras dan Suma, ternyata ada unsur ketersengajaan. Hal itu sangat berkaitan dengan Puspa Karsa, bunga sakti yang hanya dapat dicari dengan aromanya saja. Raras yang sejak dulu sangat mendamba-dambakan Puspa Karsa, melibatkan Jati untuk dapat menemukannya. Tanpa disangka, saat mencari Puspa Karsa Jati menemukan banyak teka-teki tentang masa lalunya. Namun, dapatkah jati menemukan Puspa Karsa? Jawabannya ada ketika anda membaca novel ini.

Sudah lama saya tidak mereview buku, dan kini saya review bukunya Dee Lestari berjudul Aroma Karsa. Jujur, ini kali pertama saja membaca karya Dee Lestari dengan fokus. Dulu pernah membaca novelnya yang berjudul Supernova, karena pinjam di perpustakaan dekat sekolah. Tapi tidak sampai selesai, hihi. Kali ini diberi kesempatan lagi untuk membaca sekaligus mereviewnya.

Hal yang pertama akan saya kritik dari kover dan judul. Sangat, sangat, dan sangat membuat saya penasaran. Aroma Karsa dengan kover batang pohon yang terlihat seperti akar, bunga-bunga, burung dan ada kupu-kupu serta tumbuhan lainnya. Rasa penasaran itu lunas terbayarkan setelah baca novel ini, oh fantasi toh. Ternyata genrenya fantasi dan turut membuat imajinasi saya liar. Jalan ceritanya, sedikit menyinggung sejarah namun saya yakin novel ini riil fiksi. Untuk 700 halaman, saya perlu memakan waktu berbulan-bulan lalu dapat menyelesaikan dengan tamat. Kenapa begitu lama sampai berbulan-bulan? Ada beberapa kali saya mandek karena rutinitas dan tuntutan tugas yang harus diselesaikan terlebih dahulu. So, saya sampai lupa jika sedang membaca aroma karsa.

Di dalam buku ini, kita dapat menemukan bermacam-macam bau yang sebelumnya tidak pernah kita pikirkan, prosedur tentang pembuatan parfum dengan mendetail sehingga kita dapat membayangkan wanginya melalui indera penciuman, ataupun bau menyengat TPA Bantar Gebang seperti bau bangkai dan anyir lainnya, begitu mendetail. Jadi, ‘Aroma Karsa’ memang membahas tentang aroma. Aroma apa saja yang dirasakan oleh tokoh utama novel. Setelah membaca novel ini, meskipun sudah setengah halaman. Saya masih bertanya-tanya, apa itu Puspa Karsa? Puspa artinya bunga, dan Karsa adalah nama bunga tersebut. Berarti, bunga karsa.

Secara keseluruhan, saya sangat menyukai gaya penulisan Dee Lestari. Sudut pandang penulis dengan cerita yang ‘ribet’ tapi digambarkan sederhana melalui gaya bahasanya, cukup membuat saya paham dan betah membacanya sampai habis meski sempat mandek. Saya hampir tidak menemukan typo di dalam novel ini, hanya beberapa kelebihan kata yang diulang hingga dua kali.

Meskipun saya suka dengan plot dan gaya penulis. Tapi ada hati saya tetap miris dengan kisah percintaan Arya dan Suma. Harus kandas dengan orang ke tiga, dan di sini Suma mengharuskan memilih selingkuhannya dan menurut kaca mata saya, jelas menyakiti Arya. Novel ini banyak mengandung kekeluargaan, percintaan dan intuisi.

My rating 8,5/10

0 komentar:

Post a Comment

Hello Perkenalkan

Saya biasa dipanggil Ney. Salah satu pelajar dari Medan, Sumut. Suka membaca dan terkadang menulis untuk mengisi waktu kosong. Semoga blog ini bisa berguna buat para pengunjung yang singgah. Terima kasih :)

contact me: momijigarii99@gmail.com