Sunday, September 15, 2019

Travelling ke Thailand Semudah Belanja ke Watsons!



Entah kenapa setiap kali dengar Thailand, bawaannya pengen banget backpakeran ke sana. Bukannya apa-apa, tapi konon Thailand ini negara yang ramah banget buat para backpacker dan serunya lagi sudah banyak destinasi wisata halal di negeri Gajah Putih itu. Sebagai muslimah yang doyan jalan-jalan, pastinya hal itu sangat menggiurkan, bukan?

Hmm, sambil nabung buat ongkos backpackeran baiknya bikin list dulu kali ya...ke mana aja tempat yang akan saya datangi nanti. Yang jelas, tempat yang saya datangi ini sedia makanan halal yang bisa dikonsumsi oleh muslim. Di mana saja?

  1. Khao San Road. Di sini banyak makanan yang dijual di pagi hari, dan jika ragu dengan daging-dagingannya, maka lebih baik pilih makanan yang ada buahnya. Contoh, mango sticky rice yang fenomenal itu lho! Jadi nanti bakalan dapat satu porsi nasi ketan (tapi bulirnya lebih besar) dan mangga yang manis banget, plus besar pula ukurannya, tak lupa krim kelapa yang lumer. Sarapan khas Thailand ini dijamin kenyang, dan satu porsi bisa buat dua orang lho!
  2. Street Food Halal. Walaupun mayoritas beragama Budha, tapi sudah banyak juga yang beragama Islam, kok! Supaya bisa jajan dengan tenang, cari aja penjual yang pakai kerudung atau peci. Karena sudah pasti mereka muslim dan jual makanan yang halal aja.
  3. Mesjid Thailand. Mau shalat berjamaan? Coba datang ke Masjid Islamic Center di Thanon Ramkhamhaeng Soi 2 Area Suan Luang, Masjid Darul Aman di dekat stasiun BTS Ratchathewi, Masjid Ban Oou di dekat stasiun BTS Saphan Taksin, atau Masjid Jawa di kawasan Sathorn saja ya! Ada 3000 mesjid yang tersebar di seluruh kawasan Thailand, lho!
  4. Hotel Ramah Muslim. Maksudnya adalah hotel yang menyediakan tempat shalat dan tidak menyediakan minuman beralkohol dan menunya juga halal, misalnya Hotel Al Meroz, Hotel BelAire, Hotel Nouvo City, atau Baiyoke Sky Hotel.
  5. Jasa Pemandu Muslim. Jangan ragu, kalau punya budget lebih bisa sewa pemandu muslim, jadi nanti dia yang akan carikan dari A-Z yang halal untuk kita.

Nah, salah satu hal yang bikin saya males buat bepergian, apalagi bepergian ke luar negeri bukan cuma karena biayanya yang gak sedikit, tapi karena enggak bisa bawa skincare dan obat-obatan dengan bebas. Tau sendiri, kan? Harus disesuaikan bawannya dengan peraturan penerbangan. Daripada malah disita, kan? Sayang banget.
Maka karena itu, saya harus menyiapkan trik tetap skincare-an dan ada obat pribadi tanpa ribet bawa-bawa dari Indonesia. Salah satunya dengan mempunyai Watsons Member Card. Lho kenapa harus member card Watsons?

Karena ada segudang kemudahan yang bikin untung dengan jadi member Watsons. Misalnya, saat pertama kali daftar bakalan dapat welcome voucher sebesar 250k Rupiah (lumayan bgttt buat belanja skincare lebih hemat), kemudian tiap belanja bisa dapat poin dan poin tersebut bisa dikumpulkan untuk belanja yang lebih irit lagi. Apalagi kalau ada produk baru yang mau launching, lalu kita beli langsung di Watsons, bisa dapat ekstra poin berkali lipat! Itulah, #jadimemberpastiuntung





Mantap!

Sudah selesai sampai di situ? Enggak! Karena sekarang ada Watsons One Pass, di mana kita bisa belanja dimanapun layaknya di rumah. Jadi, saat kita pergi ke luar negeri dan ingin berbelanja di Watsons, maka kita bisa dapatkan berbagai keuntungan layaknya belanja di dalam negeri.
Misal, ada poin belanja yang dapat dikumpulkan dan ditukar dengan diskon, dapat harga khusus member, diskon tambahan, voucher ulang tahun dan juga diskon khusus di merchant yang bekerja sama dengan Watsons, di berbagai negeri tanpa perlu ganti kartu member!

Negara tersebut adalah Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand, Macau, Hongkong, China, dan Taiwan. Jadi, misalnya saya pergi ke Thailand, dan saya ingin belanja skincare di Watsons, maka saya cukup menunjukkan member card dan dapatkan semua keuntungan itu. Bahkan, jika di Watsons luar negeri sedang ada promo, maka saya yang member Indonesia juga bisa dapat menikmati promo tersebut. Luar biasa kan #WatsonsOnePass ini?




Jadi, saya bisa beli skincare di negara tujuan aja, enggak ribet dan dapat promo spesial pula! Jadi "Kemanapun kamu pergi jadi member pasti untung!" i love Watsons!

Sunday, September 8, 2019

[Drama Korea Review] Angel’s Last Mission: Love

Angel’s Last Mission: Love


Judul: Angel’s Last Mission: Love

Sutradara: Lee Jung-sub

Penulis Naskah: Choi Yoon-kyo

Distributor: KBS Drama Production

Rilis: 15 May 2019

Durasi: 35 menit

Episode: 32 (tiga puluh dua)

Genre: Roman; Fantasi


PEMAIN: 

Kim Myung Soo
Shin Hye-Sun


Shin Hye-sun as Lee Yeon-Seo
Kim Myung Soo as Dan
Lee Dong Gun as Ji Kang Woo
Kim Bo Mi as Geum Ni Na
Do Ji Won As Choi Yeong Ja
Kim In Kwon as Hoo

Lee Yeon Seo merupakan seorang balerina yang tak percaya akan cinta. Musibah yang menimpanya 3 tahun silam membuat dirinya berubah total. Ia menjadi wanita yang sangat kasar dan tidak pernah menghargai sesamanya. Namun, keadaan berubah 180 derajat saat ia bertemu dengan Kim Dan. Kim Dan bukanlah manusia biasa, melainkan malaikat yang di utus untuk menyelesaikan misi. Iya, di sini Dan menjadi cupid dan akan membuat Yeon Seo jatuh cinta dengan pria pilihannya. Lalu seperti apakah kisah cinta Yeon Seo? Anda dapat menonton serial drama Angel’s Last Mission: Love.

Angel's Last Mission: Love


Pertama saya akan mengomentari ceritanya yang sangat klise. Dalam serial fantasi, sangat wajar jika ceritanya tidak masuk akal. Perlibatan antara manusia dan malaikat, this is real? Hehe, ya enggak dong. Namanya juga fantasi jadi ya-sangat tidak masuk akal adalah prioritasnya. Tetapi, unsur intrinsik yang ada di drama Angel’s Last Mission: Love sudah dapat ditebak-tebak dari awal dan akhir. Sehingga membuat saya bahagia karena tebakannya benar. Huhu

Meskipun begitu, karakter para castnya juara banget lho! Terutama Lee Yeon Seo. Adegan sinis dan cueknya sangat diacungi jempol. Apalagi, pakaian dan tempat-tempat syuting di serial drama ini. Juara banget, saya jadi teringat drama Goblin. Ost-ostnya dapat banget feelnya di waktu yang tepat, terkadang buat melting ketika dengerin ulang ostnya.
Baca juga: Review Aroma Karsa

Saya pribadi tidak terlalu mendamba-dambakan drama ini, namun bukan berarti tidak menyukainya. Drama “Angel’s Last Mission: Love” dapat ditonton buat wanita-wanita rapuh nan lemah (maapkeun) atau pria tangguh namun punya kegetiran hidup yang buat pusing (maapkeun). Buat siapapun yang lagi butuh semangat, jawabannya ada di drama ini. Yang lemah dan tidak punya semangat, disingkirkan dari dunianya, atau bahkan cacat fisik sekalipun, bukan berarti tidak bisa bangkit. Asalkan kau punya mimpi dan semangat untuk mewujudkannya. Ambil positifnya, ya.

Rating by me 7/10

QOUTES


Seperti cahaya mengikuti kegelapan. Serta kebaikan dan kejahatan yang saling berdampingan. Hidup tidak mungkin ada, tanpa kematian. (Kim Dan –eps 3)
Tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Kau harus terlenih dahulu mencari tulang rusuknya. Manusia menyebut itu takdir. (Hoo –eps 6)
Buanglah segala jenis kejahatan. Ketamakan akan melahirkan dosa. Saat dia tumbuh besar, dia akan melahirkan kematian. (eps. 12)
Ada alasan karma berlaku. Apapun yang kamu lakukan, entah itu baik atau buruk, hal itu akan kembali. (eps. 18)
Menarik, bukan? Tragedi merubah jadi komedi. Lalu, hal yang kau anggap adalah komedi berubah jadi tragedi. (eps. 21)
Prilaku jahat tak perlu alasan yang bagus.  (eps. 22) 


Wednesday, September 4, 2019

[Book Review] Aroma Karsa- Dee Lestari


Sinopsis:

Dari sebuah lontar kuno, Raras Prayagung mengetahui bahwa Puspa Karsa yang dikenalnya sebagai dongeng, ternyata tanaman sungguhan yang tersembunyi ditempat rahasia.

Obsesi Raras memburu Puspa Karsa, bunga sakti yang konon mampu mengendalikan kehendak dan cuma bisa diidentifikasi melalui aroma, mempertemukannya dengan Jati Wesi.

Jati memiliki penciuman luar biasa. Di TPA Bantar Gebang, tempatnya tumbuh besar, ia dijuluki si Hidung Tikus. Dari berbagai pekerjaan yang dilakoninya untuk bertahan hidup, satu yang paling Jati banggakan, yakni meracik parfum.

Kemampuan Jati memikat Raras. Bukan hanya memperkerjakan Jati di perusahaannya, raras ikut mengundang Jati masuk ke dalam kehidupan pribadinya. Bertemulah Jati dengan Tanaya Suma, anak tunggal Raras, yang memiliki kemampuan serupa dengannya.

Semakin jauh Jati terlibat dengan keluarga Prayagung dan Puspa Karsa, semakin banyak misteri yang ia temukan, tentang dirinya dan masa lalu yang tak pernah ia tahu.


Review:
Jati Wesi bertahan hidup di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Bantar Gebang, bekerja sebagai peracik parfum di Attarwala dan beberapa pekerjaan sampingan lainnya. Satu yang Jati banggakan, yaitu keistimewaan hidungnya. Hidungnya dijuluki dengan ‘Hidung Tikus’ karena dapat mengendus sesuatu yang tidak dapat diendus oleh manusia lain. Ya, dia dapat membaui apapun, mayat, bangkai tikus, janin akibat aborsi, ketiak manusia, dan hal-hal semacamnya.

Bekerja sebagai peracik parfum menjadi suatu hal yang membahagiakan untuk Jati, dia dapat bereksperimen sesuka hati, menciptakan inovasi baru dan banyak menarik para pelanggan dengan aroma-aroma parfum yang mereka sukai. Namun, ternyata hidup Jati tidak semulus pantat bayi. Dia harus terlibat skandal dengan perusahaan parfum lain, yakni Kemara. Kemara dipegang kendali oleh Raras Prayagung, wanita ambisius yang memiliki anak tunggal bernama Tanaya Suma.

Pertemuan Jati, Raras dan Suma, ternyata ada unsur ketersengajaan. Hal itu sangat berkaitan dengan Puspa Karsa, bunga sakti yang hanya dapat dicari dengan aromanya saja. Raras yang sejak dulu sangat mendamba-dambakan Puspa Karsa, melibatkan Jati untuk dapat menemukannya. Tanpa disangka, saat mencari Puspa Karsa Jati menemukan banyak teka-teki tentang masa lalunya. Namun, dapatkah jati menemukan Puspa Karsa? Jawabannya ada ketika anda membaca novel ini.

Sudah lama saya tidak mereview buku, dan kini saya review bukunya Dee Lestari berjudul Aroma Karsa. Jujur, ini kali pertama saja membaca karya Dee Lestari dengan fokus. Dulu pernah membaca novelnya yang berjudul Supernova, karena pinjam di perpustakaan dekat sekolah. Tapi tidak sampai selesai, hihi. Kali ini diberi kesempatan lagi untuk membaca sekaligus mereviewnya.

Hal yang pertama akan saya kritik dari kover dan judul. Sangat, sangat, dan sangat membuat saya penasaran. Aroma Karsa dengan kover batang pohon yang terlihat seperti akar, bunga-bunga, burung dan ada kupu-kupu serta tumbuhan lainnya. Rasa penasaran itu lunas terbayarkan setelah baca novel ini, oh fantasi toh. Ternyata genrenya fantasi dan turut membuat imajinasi saya liar. Jalan ceritanya, sedikit menyinggung sejarah namun saya yakin novel ini riil fiksi. Untuk 700 halaman, saya perlu memakan waktu berbulan-bulan lalu dapat menyelesaikan dengan tamat. Kenapa begitu lama sampai berbulan-bulan? Ada beberapa kali saya mandek karena rutinitas dan tuntutan tugas yang harus diselesaikan terlebih dahulu. So, saya sampai lupa jika sedang membaca aroma karsa.

Di dalam buku ini, kita dapat menemukan bermacam-macam bau yang sebelumnya tidak pernah kita pikirkan, prosedur tentang pembuatan parfum dengan mendetail sehingga kita dapat membayangkan wanginya melalui indera penciuman, ataupun bau menyengat TPA Bantar Gebang seperti bau bangkai dan anyir lainnya, begitu mendetail. Jadi, ‘Aroma Karsa’ memang membahas tentang aroma. Aroma apa saja yang dirasakan oleh tokoh utama novel. Setelah membaca novel ini, meskipun sudah setengah halaman. Saya masih bertanya-tanya, apa itu Puspa Karsa? Puspa artinya bunga, dan Karsa adalah nama bunga tersebut. Berarti, bunga karsa.

Secara keseluruhan, saya sangat menyukai gaya penulisan Dee Lestari. Sudut pandang penulis dengan cerita yang ‘ribet’ tapi digambarkan sederhana melalui gaya bahasanya, cukup membuat saya paham dan betah membacanya sampai habis meski sempat mandek. Saya hampir tidak menemukan typo di dalam novel ini, hanya beberapa kelebihan kata yang diulang hingga dua kali.

Meskipun saya suka dengan plot dan gaya penulis. Tapi ada hati saya tetap miris dengan kisah percintaan Arya dan Suma. Harus kandas dengan orang ke tiga, dan di sini Suma mengharuskan memilih selingkuhannya dan menurut kaca mata saya, jelas menyakiti Arya. Novel ini banyak mengandung kekeluargaan, percintaan dan intuisi.

My rating 8,5/10

[Drama Cina Review] Wait My Youth: Kenangan Cinta Pertama di Putih Abu-Abu

Wait My Youth




Judul: Wait My Youth

Sutradara: Shen Qinyuan

Penulis Naskah: Shen Qinyuan

Distributor: Youku

Rilis: 19 Maret 2019

Durasi: 33 menit

Genre: Romance School

Episode: 24 (dua puluh empat)


Pemain: 


Zhao Yi Qin as Lan Tian Ye
Li Jia Qi as Su Can Can
Li Ge Yang as Lin Jia Ze
Stephanie Xu as Xu Mei Li
Wu Shuang Yi as Tao Ya Ting
Dong Yan Lei as Tang Xing Yi


Zhao Yi Qin

Li Jia Qi



Review:

Kali ini saya nonton drama Cina tentang anak sekolahan. Kalau yang ditonton kisah cinta anak SMA, rasanya senyam-senyum sendiri. Gemas bukan main, ngebayangi dua tahun lalu sama teman-teman sekolah. Nyeritain tentang cowok yang disuka masing-masing, dihukum guru, ditegur guru waktu lagi belajar dan kisah emas kita lainnya, yang nggak mungkin bakalan kita bisa ulang lagi.

Di dalam drama ini, berkisah tentang gadis mungil bernama Su Can Can di bangku sekolah menengah atas. Dia gadis biasa yang tidak populer, tidak pintar ataupun diidam-idamkan para siswa di sekolahnya. Terlepas dari semua itu, dia gemar menulis puisi dan lirik sehingga itu bisa menjadi sesutu yang dapat dibanggakan. Tidak heran juga bagi setiap ABG, jika harus menyukai lawan jenis. Cinta monyet itu hal yang biasa, tapi yang lebih parahnya adalah menjadi pengagum rahasia. Mencintai sendiri tapi mengharapkan dicintai kembali, duh.  Begitu pula dengan Su Can Can, dia menaruh hati dengan Lin Jia Ze, murid pupuler di sekolahnya. Untuk mendapatkan hati Lin Jia Ze, Su Can Can dibantu oleh sahabatnya, Xu Mei Li.

Alih-alih proses pendekatan dengan Ze, San Can malah terjebak oleh teman karib Ze, yaitu Lan Tian Ye. Semakin ingin mendekatkan diri ke Ze, Can Can semakin dekat dengan Lan Tian, proses pendekatan yang telah direncanakan selalu gagal total! Kondisi buruknya, Lan Tian menganggap bahwa Can can menyukai dirinya. Semakin hari seperti takdir telah merekatkan mereka berdua. Sangat manis, dan kalian bisa tonton sendiri kisah mereka.
Drama ini sangat manis, meski bukan hanya melulu tentang cinta tetapi saya suka kombinasinya. Musik, pelajaran dan sesekali ada sisipan tentang kisah cinta mereka. Jika di drama lain saya menemukan sosok antagonis, di drama ini saya tidak menemukannya sama sekali. Entah kalian menilai datar atau tidak, menurut saya tidak. Dengan durasi hanya 30 menit, di tambah opening dan closing film 2 menit. Pendapat saya sendiri, drama ini tidak datar ataupun memuakkan.

Beberapa kejanggalan juga saya temukan di beberapa episode, ketika paduan suara, lipsingnya hanya suara laki-laki. Padahal ada anak perempuan yang ikut bernyanyi, dan itu suara tunggal. Mungkin kesalahan mengedit. Ada lagi, yaitu ketika Lan Tian Ye bertemu dengan Su Can Can, memakai baju putih. Lalu Lan Tian pergi sebentar ingin beli makanan, di tengah perjalanan bertemu dengan Lin Jia Ze, dan bajunyapun berubah  bercorak hijau army (yang jelas berbeda dengan yang di awal). Kemudian kembali bertemu dengan Su Can can lagi dengan hari yang sama, memakai baju yang putih. Wth?

Terlepas dari kejanggalan itu, saya tetap menyukainya. Saya sudah jatuh hati dengan tingkah gemas mereka semasa sekolah. Bertemu kembali saat kuliah. Terjebak cinta, kemudian belajar bersama dan konflik lainnya, namun tidak membuat alis berkerut. Jika boleh jujur, saya sangat menyukai karakter-karakter mereka. Seperti Lan Tian Ye yang cuek tapi sangat perhatian, mimiknya sangat cocok, wajahnya yang sinis membuatnya lebih berkharisma, duh. Jika adegan anak perempuan cerewet sudah biasa, tapi yang ketus dan ceplas-ceplos lebih menggemaskan. Ya, saya suka karkter Xu Mei Li, sahabat Su Can Can. Ketus tapi menggemaskan!

Buat kalian suka dengan drama anak-anak SMA, saya rekomendasikan drama Wait My Youth untuk anda nikmati. Asal jangan seperti saya yang susah move on karena terlalu gemas, sampai guling-guling dan mewek. Oke abaikan. Saya mau sampaikan, belum tentu cinta pandangan pertama akan menjadi cinta pertama. Bisa jadi, orang yang disekelilingmu, terlalu perhatian denganmu, menyimpan rasa tapi tidak berani mengungkapkan. Belajarlah peka di saat-saat tertentu, sebelum kehilangan. Selamat menonton J

QUOTES: 

Orang akan bertemu tiga jenis orang dalam hidup. Orang yang paling mencintaimu dan orang yang paling kau cintai, dan orang yang akan menemani kamu selama sisa hidup. Tetapi mereka tidak akan menjadi orang yang sama. Eps 10

Di internet ada sebuah pepatah, hanya jatuh cinta dan batuk yang tidak dapat disembunyikan eps 11



Rating by me 9/10


Thursday, June 13, 2019

Insto Dry Eyes Sahabat si Kutu Buku


Memiliki waktu luang untuk membaca adalah anugerah untuk pecinta buku, saya salah satunya. Setelah seharian disibukkan dengan berbagai aktivitas, kuliah, bikin tugas, beres-beres kamar kos dan segudang aktivitas lain, bisa leyeh-leyeh sambil baca novel favorit sebelum tidur jadi salah satu healing activity yang TOP banget.


Namanya juga baca novel, pastinya cari posisi yang paling enak supaya baca novelnya makin menjiwai. Cara saya untuk mendapatkan posisi enak itu sambil tiduran, lampu diredupkan dan pasang kipas angin. Mantap sekali!
Tapi di balik kenikmatan yang hakiki itu saya sering merasa ada yang enggak beres dengan mata, agak sepet dan seperti  agak kabur pandangannya. Sempat berpikir kalau mata saya kena rabun jauh akibat baca di tempat gelap, tapi setelah saya tiduran sebentar dan berhenti baca, mata saya terasa baikan lagi.
Setelah tanya-tanya sama kakak sepupu, rupanya mata sepet yang saya rasakan itu karena mata saya lelah dan mata lelah ini adalah salah satu gejala mata kering. Ternyata mata bisa lelah karena terlalu lama membaca, di ruangan dengan cahaya yang buruk, sambil tiduran pula. Jadi ibaratnya mata kita itu bekerja keras untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata, sekaligus menangkap tulisan yang akan diterjemahkan di otak. Ditambah lagi kipas angin dengan udaranya yang bikin mata terasa kering.
Aduh, kasihan banget mata saya. Huhu.


Macam-Macam Penyebab Mata Kering
Karena penasaran, akhirnya saya cari tahu lagi deh tentang si mata kering ini, dan ternyata ada banyak banget penyebab mata kering yang sering saya lakukan. Misalnya saja :
-          Membaca terlalu lama
-          Terlalu asyik main HP sampai berjam-jam
-          Nonton TV atau nonton film di laptop dengan kondisi lampu remang
-          Layar HP/laptop full brightness
-          Kurang tidur
-          Terlalu lama di ruangan AC/di depan kipas angin
-          Pakai hair dryer
-          Terkena asap kendaraan dan polusi udara serta masih banyak lagi
Semuanya aktivitas harian banget, ya? Ternyata bisa membuat mata kita jadi bermasalah. Padahal terlihat sepele, tapi efeknya buruk untuk kesehatan mata. Jika gejala mata kering dibiarkan, maka bisa menimbulkan masalah besar untuk mata, misalnya saja rabun dan juga kebutaan.
Gejala Mata Kering yang Sering Disepelekan
Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, gejala mata kering yang dianggap sepele bisa berakibat rabun, bahkan kebutaan. Karena mata tak mampu melubrikasi bola mata dengan baik, akhirnya mata jadi kekeringan dan muncul luka-luka di permukaan bola mata. Selain itu bakteri dan debu yang masuk ke dalam mata tak bisa dibilas dan terbuang dengan baik, melainkan malah terjebak di luka-luka tersebut.
Nah, gejala mata kering yang sering disepelekan adalah :
1.      Mata Sepet. Ini adalah gejala mata kering yang saya rasakan, mata sepet seakan ada sesuatu yang mengganjal di mata, mata terasa kering dan rasanya ingin digosok-gosok terus supaya sepetnya hilang. Tapi bukannya hilang, mata malah terasa perih dan merah.
2.      Mata Pegel. Saat mata terlalu lelah, biasanya terasa seperti menegang dan bola mata seakan mau keluar. Biasanya terjadi kalau terlalu lama menatap layar monitor, TV maupun layar HP. Mata pegel bisa bikin mual dan muntah juga karena rasa tak nyaman pada mata.
3.      Mata Perih. Mata perih terjadi karena ada luka di bola mata, atau karena ada debu halus yang terjebak di mata dan melukai mata.
Sepele banget, kan? Padahal efeknya ngeri banget!
Supaya bisa mengatasi gejala mata kering dengan cepat dan aman, saya sih percaya dengan Insto Dry Eyes. Bukannya tanpa alasan, ya! Karena Insto Dry Eyes ini bukan sembarangan tetes mata, Insto Dry Eyes mengandung Hydroxyproptyl methylcellulose yang merupakan kandungan aktif dan mampu mengatasi kekeringan di mata kita, melumasinya dengan baik seperti air mata asli yang dihasilkan kelenjar di sekitar mata. Plus, bisa membunuh bakteri yang masuk ke dalam mata kita juga, lho!

Itulah kenapa saya jadi sedia Insto Dry Eyes di kostan, jadi tiap kali mata lelah mulai melanda, langsung deh teteskan Insto. Ah ya, selain selalu sedia Insto Dry Eyes, saya juga membiasakan diri supaya enggak baca buku sambil tiduran dan di bawah lampu remang-remang. Seenggaknya pencahayaan di dalam ruangan harus cukup, perbanyak minum, makan makanan yang menjaga kesehatan mata dan rajin senam mata juga supaya terhindar dari gejala mata kering.

Tuesday, June 11, 2019

Sistem Self Service di Perpustakaan STIKOM Surabaya


Sistem Self Service di Perpustakaan STIKOM Surabaya
Neo Astrid Tiffany (0601173074)
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan



Abstrak
Jika membahas tentang layanan sirkulasi, yang terlintas dalam benak kita pasti tentang peminjaman, pengembelian ataupun perpanjangan koleksi pada perpustakaan. Tak lari dari pembahasan, artikel ini memuat tentang layanan sirkulasi yang sudah berteknologi self service di perpustakaan STIKOM Surabaya. Self service sendiri merupakan teknologi yang ada di perpustakaan sebagai upaya layanan pemustaka mandiri. Self service sudah tidak asing lagi di dengar, bahkan banyak perpustakaan yang sudah menerapkan sistem ini.
Kata kunci: layanan sirkulasi, self service.

PENDAHULUAN
Perpustakaan sebagai salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa, menjadikan tempat yang menyenangkan bagi semua pengguna jasa informasi. Dengan memposisikan intuisi dengan sumber pembelajaran, perpustakaan merupakan kekuatan untuk mencapai posisi yang strategis dan berfungsi sebagai agen perubahan sosial yang meningkatkan kualitas kehiduapan dengan memenuhi kebutuhan informasi masyarakat (Narmiyanti, 2007:10)



PEMBAHASAN 

A. Seputar perpustakaan STIKOM Surabaya

Perpustakaan Insitut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya didirikan bersama dengan organisasi induknya yaitu Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Ilmu Komputer Surabaya (STIKOM Surabaya) pada tanggal 30 April 1983 berdasarkan SK Yayasan Putra Bhakti No. 01/ KPT/ PB/ III? 1983. Pada awal mula berdiri nama yang digunakan adalah AKIS (Akademi Manajemen Informatika & Komputer Surabaya) dan berlokasi Jl. Kelintang Baru XIV/ 2 Surabaya.
Tanggal 20 maret 1986 AKIS kemudian berkembang menjadi Sekolah Tinggi berdasarkan SK Yayasan Putra Bhakti No. 07/ KPT/ PB/ 03/ 86. Nama AKIS berubah menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya dengan perpustakaannya kemudian pindah ke gedun SIER Jl. Rungkut Industri I/ 1 Surabaya pada tahun1987. Perkembangan terus dilakukan sampai pada tahun 1999 STIKOM Surabaya  telah memiliki gedung dengan 9 lantai di Jl. Raya Kedung Baruk No 98 Surabaya.
Perkembangan dunia pendidikan yang semakin meningkat dirasa perlu untuk melakukan pengembangan secara berkelanjutan. Pada tanggal 2 oktober 2014 berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia No. 378/ E/ O/ 2014 tanggal 4 september 2014. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya (STIKOM Surabaya) resmi berubah menjadi institut dengan nama Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya, dengan demikian nama perpustakaan juga mengikuti nama organisasi induknya yaitu Perpustakaan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.
Bertambahnya jumlah koleksi perpustakaan dan jumlah masyarakat akademik Stikom Surabaya selanjutnya dirasa perlu untuk melakukan pengembangan terhadap ruang perpustakaan sehingga dapat menampung seluruh koleksi serta memberikan ruang untuk pemustaka melakukan kegiatan pembelajaran, penelitian dan interaksi sosial.

B. Penerapan Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) di Perpustakaan Stikom Surabaya

Saat ini seluruh warga Stikom memiliki kartu identitas berbasis RFID. Kartu identitas ini dapat digunakan untuk menggunakan fasilitas dan layanan yang ada di kampus Stikom Surabaya, seperti membuka gerbang parkir, membeli minuman, dan presensi di kelas. Seiring dengan penggunaan RFID pada setiap layanan di Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya, Perpustakaan juga telah memanfaatkan RFID pada beberapa layanannya. Kartu identitas Stikom berbasis RFID juga digunakan untuk melakukan transaksi peminjaman, pengembalian, dan pembayaran denda keterlambatan pengembalian pinjaman koleksi di perpustakaan. Pinjaman koleksi dapat dilakukan pada Komputer Sirkulasi Mandiri dengan melakukan tapping kartu pada RFID Reader yang tersedia untuk membuka aplikasi pinjaman koleksi.

PENUTUP
Layanan sirkulasi merupakan layanan yang diberikan oleh perpustakaan Institut bagi anggota langsung untuk melayani transaksi peminjaman, pengembalian, perpanjangan dan pemesanan koleksi bahan pustaka. Layanan ini hanya diberikan pada anggota langsung Perpustakaan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. Sejak tanggal 16 Februari 2009, khusus untuk mahasiwa aktif, staff dan dosen yang ingin meminjam koleksi disediakan layanan self-service yang dinamakan peminjaman mandiri.
Sumber: Perpustakaan Stikom Surabaya

Wednesday, May 29, 2019

CRITICAL JOURNAL REVIEW


LAPORAN TUGAS CRITICAL JOURNAL REVIEW


Digital Libraries: The Systems Analisis Perspective: Making Sale
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sumber Informasi Sosial dan Humaniora

Dosen Pengampu:
MIFTA KHULZANNAH, M.A.

Disusun Oleh:
NEO ASTRID TIFFANY (0601173074)


PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2019
CRITICAL JOURNAL REPORT
1.1.            Identitas Jurnal

Judul Artikel               : Digital Libraries: The Systems Analisis Perspective: Making Sale
Judul Jurnal                 : Digital Library Perspective
Penulis                         : Robert Fox
Tahun Terbit                : 2017
Tanggal Akses             : 17 May 2019

1.2.            Laporan Critical Journal Report

I.                   Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan hidayah dan karunianya kepada kita semua. Sholawat beriringkan salam, saya hadiahkan untuk baginda Rasulullah, Nabi Muhammad S.A.W. Tak lupa pula rasa syukur pada ALLAH sehingga saya bisa menjalani kehidupan ini sesuai dengan ridho-Nya. Saya bersyukur karena telah menyelesaikan kritik jurnal ini tepat pada waktunya.
Lalu selanjutnya, saya ucapkan terima kasih pada Ibu Mifta Khulzannah, selaku dosen pengampu mata kuliah Sumber Informasi Sosial dan Humaniora yang telah membimbing saya dan teman-teman. Saya mohon maaf jika masih banyak kekurangan ataupun kesalahan pada kritik jurnal ini, karena saya sendiri masih belajar. Untuk itu, pada para pembaca, kritik dan saran sangat diterima sebagai masukan positif pada kritik jurnal saya.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih, wassalamualaikum. Wr. Wb.


Medan, 29 May 2019
Penulis


II.                Ringkasan Artikel/Hasil Penelitian
Artikel ini berisi tentang penawaran pelayanan digital di sebuah perpustakaan. Di mana, tidak hanya seorang mahasiswa saja yang dapat berleluasa dengan perpustakaan dan pendidikan, melainkan masyarakat umum juga. Artikel juga mengkaitkan isi dengan penjualan produk, yang mana pembahasan tertuju pada satu topik, yaitu pemasaran. Penulis berasumsi mengenai zaman yang serba instan ini. Di mana, digitali sangat dibutuhkan dan memiliki minat yang banyak, maka pemasaran yang paling ampuh digunakan lewat digital. Menurut saya pribadi, artikel adalah perbandingan. Membandingkan sisi perpustakaan yang harus berotomasi dan membandingkan sisi penjualan manual beralih menjadi digital.
III.             Keunggulan Artikel
Artikel menyinggung tentang persektif atau pandangan orang-orang tentang dunia digital. Membandingkan satu sisi dengan satu sisi lainnya, guna memiliki referensi yang cukup tentang dampak digital. Artikelnya bagus, dan dapat digunakan oleh bebas kalangan.
IV.             Kelemahan Artikel
Saya cukup mengkerutkan alis ketika membaca artikel hanya dengan sekali baca. Menurut saya, judulnya tidak sepadan dengan isi. Sedikit menyimpang, sebab artikel membahas tentang pemasaran yang jauh berbeda dengan tema yang ada. Saya mengira, artikel membahas full tentang perpustakaan yang sedang berotomasi. Namun, kembali lagi. Artikel adalah pandangan penulis dan sebuah analisis.
1.3.            Kesimpulan dan Saran

a.       Kesimpulan
Perubahan zaman tidak bisa dielak, mau dari zaman batu sampai ke zaman yang serba teknologi ini. Sebagai millennial, mengikuti perkembangan zaman memanglah sebuah tuntutan. Mau atau tidak mau, kita harus menjalankan hal yang sama. Sekarang, tugas kita hanya memilah mana digitalisasi yang baik ataupun buruk. Menggunakan alat teknologi sebaik mungkin, seperti yang artikel ini katakan dibeberapa paragraph. Namun, jangan sampai buta digital juga..
1.4.            Daftar Pustaka
Fox, Robert.  Digital Libraries: The Systems Analisis Perspective: Making Sale. Volume 33, 2017.








Hello Perkenalkan

Saya biasa dipanggil Ney. Salah satu pelajar dari Medan, Sumut. Suka membaca dan terkadang menulis untuk mengisi waktu kosong. Semoga blog ini bisa berguna buat para pengunjung yang singgah. Terima kasih :)

contact me: momijigarii99@gmail.com